Akhirnya! Bowo Alpenliebe Klarifikasi soal Meet and Greet bayar 80 ribu

-



Bocah bernama Bowo Alpenliebe mendadak viral karena videonya di aplikasi Tik Tok yang kini sudah diblokir. Hal itu membawa dampak positif dan juga negatif bagi anak berusia 13 tahun tersebut.

Ditambah lagi, netizen banyak yang membully-nya karena melakukan meet and greet berbayar. Maka dari itu, Bowo langsung mengklarifikasi.


 "Nggak itu mah bohong. Jadi yang foto itu ya Bowo cuma diajakin. Jadi Bowo cuma diundang tapi nggak dibayar. Yang ngambil uangnya admin, Bowo nggak tahu apa-apa," ujar Bowo saat ditemui usai mengisi acara 'Pagi-Pagi Pasti Happy' di Gedung TRANS TV, Tendean, Jakarta Selatan, Rabu (4/7/2018).
Namun, kini Bowo lega karena telah memberitahukan kejadian yang sebenarnya. 

"Senang karena sudah banyak yang tahu kalau bukan Bowo yang salah. Senang sih (viral), tapi sempat sedih sama perkataan hater," ungkapnya

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Iis Dahlia Dipecat MNCTV, Namun Faktanya Jauh Lebih Mengejutkan!

-
Image
KDI menjadi ajang pencarian bakat yang cukup kontroversial. Yupl hal itu terjadi lantaran KDI langsung membuat masalah. Ketiga dewan juri ajang tersebut malah mengusir kontestan yang ingin ikut audisi sebelum ia bernyanyi, dan hal itu karena penampilannya saja. Sontak karena hal itu, semua dewan juri langsung dihujat oleh netizen. Bahkan ada netizen yang sengaja datang ke akun Instagram Iis Dahlia untuk membully. Selama satu pekan, bullyan tak pernah habis datang dari berbagai pihak. Referensi pihak ketiga Seiring berjalannya bullyan tersebut, ada kabar lain yang menyebut jika Iis Dahlia langsung di pecat oleh pihak KDI lantaran penjuriannya terbilang sangat kasar. Namun sayang, fakta berkata lain, sebab Iis Dahlia tidak pecat. Hal itu di ungkap oleh Endah Hari Utari, selaku Direktur Programming & Akuisisi MNCTV. "Kami tetap baik (sama juri-juri), kok," ujar Endah, seperti yang dilansir dari seleb.tempo.co (24/7/18). Tentu banyak yang berharap jika I...
Read more

Bahagia di Dalam Penjara! Simak Ulasannya.

-
Image
http://palembang.tribunnews.com Tidak akan ada orang yang mau menghabiskan hidupnya dalam kerangkeng jeruji besi. Tidak akan ada orang yang sudi berbuat salah sampai berujung bui. Karena melawan hukum negeri. Tidak akan ada! Jika semua berpikir normal dan dalam kendali emosi yang baik. Tapi, melihat keadaan carut-marutnya dunia hukum negeri yang seperti benang ruwet, masyarakat seolah hanya bisa mengelus dada. Melihat kelakuan orang-orang di atas sana. Orang-orang yang katanya, lebih paham soal hukum negeri ini. Dan yang paling melekat di benak masyarakat baru-baru ini, jelas soal penjara pura-puranya Setya Novanto. Dalam acara Mata Najwa Trans7 malam itu, Najwa berkesempatan menyambangi “kediaman” Setya Novanto di Lapas Sukamiskin. Tentu tidak akan ada yang percaya jika pejabat sekelas Setnov mantan ketua umum Partai Golkar dengan hidupnya yang glamor, sudi menempati kamar kecil nan sumpek. Apalagi, kamar mandinya hanya bersekat kain saja sebagai pembatas. ...
Read more

Tak Lagi Mengumpet, Ibu dari Jogjakarta Ini Bongkar Kebohongan Mardani! Prabowo Malu Lagi

-
Image
+ FOLLOW www.ucnews.id Referensi pihak ketiga Capres Prabowo Subianto kembali harus menerima malu karena ulah dari timsesnya. Mardani Ali Sera, politikus dari PKS yang diduga menyebarkan kebohongan atas klaimnya tentang Prabowo yang taklukkan Gunung Everest, dibongkar kebohongannya oleh seorang ibu dari Jogjakarta. Mardani dalam acara talkshow 'Mata Najwa' seperti yang dilansir dari Detik.com (12/10/2018) menyebut bahwa Prabowo dan tim Kopassus-nya adalah orang yang pertama asal Asia Tenggara yang berhasil sampai di puncak Everest pada tanggal 26 April 1997 silam. Referensi pihak ketiga Sementara, menurut Everest Summiteer Association, seperti yang dilansir dari Kumparan.com (12/10/2018) orang Indonesia pertama yang sampai di puncak adalah ibu dari Jogjakarta Clara Sumarwati pada 26 September 1996. Clara sebenarnya enggan menanggapi pernyataan Mardani yang juga tercatat sebagai Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandia...
Read more